shodik-uchiha.blogspot.com - Info lagi nihh buat para cewek,, mohon dibaca yang teliti yah sayang, kali ini bukan masalah hati Seperti pada posting yang sebelumnya tentang 10 Fakta Tentang Cewek, Sekarang saya akan bahas tentang kesehatan. Ini penting lho.
Tahukan kamu kalau tubuh kurang bergerak dan lemak yang menumpuk akan menyebabkan
kegemukan yang akhirnya memicu berbagai penyakit. Pada wanita, kegemukan
berlebih alias obesitas akan memengaruhi fungsi hormonal, terutama
hormon estrogen yang seharusnya melindunginya dari penyakit jantung.
Kaum
hawa memang lebih memiliki keuntungan di sisi kesehatan, terutama yang
menyangkut dengan penyakit jantung dan pembuluh darah dibandingkan pria.
Hal ini dikarenakan wanita memiliki hormon estrogen yang menjaga
pembuluh darah tetap lentur.
Meskipun hormon estrogen juga
diproduksi di dalam tubuh pria, namun jumlahnya jauh lebih sedikit
dibandingkan yang diproduksi di tubuh wanita. Namun pada wanita yang
mengalami obesitas hormon ini tidak akan bisa lagi berfungsi melindungi.
Spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD mengatakan, obesitas merupakan penyakit yang memiliki banyak komplikasi, antara lain stroke, penyakit jantung koroner (PJK), diabetes mellitus (DM), pre-DM, hipertensi.
"Bahkan obesitas membuat hormon estrogen pada wanita yang seharusnya bisa melindungi dari risiko penyakit kardiovaskular menjadi tidak berfungsi," paparnya dalam Seminar Media bertajuk "Diabetes pada Wanita" di Jakarta, Senin (13/5/2013).
Obesitas, lanjut Dyah, dapat menyebabkan risiko penyakit menjadi berlipat ganda. Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh para peneliti FKUI, untuk penyakit diabetes, pada wanita tidak obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) normal, ditemukan 7,5 persen yang menderita diabetes. Sementara itu pada wanita obesitas ditemukan 15,1 persen yang sakit diabetes.
Begitu pula untuk penyakit sindrom metabolik, pada wanita tidak obesitas ditemukan 8,9 persen dan pada wanita obesitas ditemukan 39,4 persen.
"Obesitas bukan hanya sekedar urusan penampilan. Obesitas merupakan penyakit yang perlu disadari setiap orang," tandas Dyah.
Spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD mengatakan, obesitas merupakan penyakit yang memiliki banyak komplikasi, antara lain stroke, penyakit jantung koroner (PJK), diabetes mellitus (DM), pre-DM, hipertensi.
"Bahkan obesitas membuat hormon estrogen pada wanita yang seharusnya bisa melindungi dari risiko penyakit kardiovaskular menjadi tidak berfungsi," paparnya dalam Seminar Media bertajuk "Diabetes pada Wanita" di Jakarta, Senin (13/5/2013).
Obesitas, lanjut Dyah, dapat menyebabkan risiko penyakit menjadi berlipat ganda. Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh para peneliti FKUI, untuk penyakit diabetes, pada wanita tidak obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) normal, ditemukan 7,5 persen yang menderita diabetes. Sementara itu pada wanita obesitas ditemukan 15,1 persen yang sakit diabetes.
Begitu pula untuk penyakit sindrom metabolik, pada wanita tidak obesitas ditemukan 8,9 persen dan pada wanita obesitas ditemukan 39,4 persen.
"Obesitas bukan hanya sekedar urusan penampilan. Obesitas merupakan penyakit yang perlu disadari setiap orang," tandas Dyah.
Seseorang
yang mengalami kegemukan di seluruh bagian tubuhnya disebut juga
dengan obesitas sentral. Selain itu, ada pula obesitas abdomen, yaitu
obesitas yang hanya berpusat pada perut. Padahal lemak perut merupakan
jenis lemak yang paling berbahaya karena signifikan dalam mempengaruhi
risiko kesehatan. Obesitas ini ditandai dengan lingkar perut yang lebih
dari 80 cm bagi wanita, dan 90 cm bagi pria.
Obesitas ditandai
dengan nilai IMT yang lebih dari 27. Indeks massa tubuh merupakan suatu
perhitungan lemak tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi seseorang.
Upayakan agar IMT sekitar 22,5 - 23,5. Lakukan pemantauan berat badan
sebulan sekali sehingga jika terjadi kenaikan berat badan atau
sebaliknya dapat segera diantisipasi.
0 komentar:
Posting Komentar