Misteri Penemuan Mummy Berusia 2.500 Tahun Terungkap
- Para ilmuwan di Chicago telah berhasil membuka sarkofagus Mesir Kuno untuk mengungkap jari kaki yang menghitam selama hampir 2.500 tahun.
Mummy yang ditemukan di tempat pemakaman Arkmim, di sisi timur sungai Nil di Mesir itu di hias dengan sarkofagus bercat emas yang di ambil alih oleh Museum Chicago pada tahun 1925.
"Dari CT Scan yang di ambil pada tahun 2011 lalu, dapat di simpulkan bahwa Mummy tersebut adalah anak laki-laki berusia sekitar 14 tahun dan dalam kondisi fisik yang baik", ujar Kepala Museum Chicago JP Brown kepada Discovery News.
Menurut tulisan yang tertera pada peti mummy dijelaskan bahwa mummyy tersebut bernama Minirdis, anak dari Inaros, Imam Stolist keturunan Min, Dewa Kesuburan Mesir.
Arkmim yang terletak sekitar 300 Km sebelah selatan dari Cairo, di dekat Sungai Nil adalah salah satu kota terbesar pada zaman Mesir Kuno dan merupakan pusat ibadah Min. Tempat ini juga dikenal sebagai tempat kelahiran Yuya, kakek dari Raja Tutankhamun.
Sebagai Imam Stolist, Ayah Minirdis adalah seorang yang kuat dan bertanggung jawab untuk segala ritual pencucian patung dewa.
Dengan menggunakan peralatan khusus untuk membuka peti mummy yang bertujuan untuk memulihkan dan menstabilkan mummy sebelum mummy tersebut di pamerkan.
Penguburan mummy dan jari-jari menghitam adalah satu-satunya yang terlihat pada mummy selebihnya tubuh mummy remaja ini dibungkus dengan kain yang diberi balsem yang sudah menguning.
Hal yang paling rumit dalam penelitian adalah "garis pada kain kafan yang sudah sangat rapuh". ujar Brown. Dalam penelitian tersebut para ahli juga menemukan gambar yang tidak diketahui sebelumnya dari Dewi Nut dibagian bawah dari peti tersebut.
Untuk selanjunya Brown dan para koleganya akan menyelidiki unsur-unsur yang melilit mummy seperti Topeng CARTONNAGE dan shroud they untuk menyambung kembali kaki Minirdis yang terpisah.
"Kami akan berusaha menutup jari-jari kakinya dengan kain kafan yang sudah sangat rapuh dan itu adalah tugas yang sangat sulit", Ujar Brown.
Sumber: discovery.com
0 komentar:
Posting Komentar