Cerpen Persahabatan: Bintang Hatiku, oleh Arlin Wulandari

Bintang Hatiku
oleh Arlin Wulandari

Cerpen Persahabatan
“Bangun anak malaaasss… hahaha” Ozy tertawa mengajak teman semasa kecilnya itu bangkit dari kursi yang didudukinya.

Acha yang merasa resah karena kedatangan Ozy yang tak diundang mengangkat wajah cantiknya yang menempel diatas meja. Wajah cantik itu menatap wajah yang lumayan tampan dihadapannya yang dia sebut sebagai sahabatnya itu.

“Apaan sih cowok genit? ganggu aja!”

“Ih…jelek banget sih kamu kalo ngambek...” Ozy nyengir

“Suka-suka dong MASALAH BUAT LO?”

“Masalah dong! Kalo lo jelek jualan beras dipasar kagak bakalan laku… haha”

“Apa hubungannya idiot?”

“Hahaha… tanyakan saja pada rumput yang bergoyang :P ! Lagian lo ngapain sendirian disini ? Orang lain udah pada pulang juga ke habitatnya masing-masing, ini malah ngelamun sendiri di kelas !”

“Mau tau aja sih urusan orang. Yaudah gue balik sama lo”

“Siapp boss, tapi boncengannya naek sepeda gapapa ya? Soalnya motor gue si Black lagi di bengkel dibikin bagus lagi, dua hari baru beres” pamer Ozy.

“Iya dah terserah, ayo cepet” pinta Acha.

Sesampai dirumah, Larissa Saffanah Arif yang akrab dipanggil Acha ini langsung menuju kamarnya sendiri. Dia tidak tahu kenapa hari ini dia males banget ngerjain aktivitas seperti biasanya.

Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk. Dia mempunyai firasat buruk yang akan terjadi menimpanya, tetapi entah apa itu. Dia melirik ke arah meja belajarnya yang terdapat sebuah bingkai foto antara dirinya dengan Ozy sahabatnya itu.

“Ngapain gue liatin foto Ozy? Aneh… gak biasanya gue kepikiran dia terus. Meskipun dia jelek, nyebelin, genit. Ahh… pokoknya lengkap deh. Tapi dia sahabat gue dari kecil, dia yang suka dengerin curhatan gue, ngertiin gue, bantuin gue, bikin gue bisa senyum terus, ahh dia segalanya” gumamnya dalam hati.

*Keesokan harinya

Gak biasanya hari itu (Sabtu) Ozy terlihat ceria banget. Wajahnya cerah bersinar. Acha sendiri pun mengakui perubahan Ozy hari itu. Ozy yang bisa banget bikin teman-temannya ketawa lepas itu, sekarang tambah gila lagi dengan sifat dan sikapnya yang konyol itu yang makin menjadi-jadi. Entah apa yang bikin dia seceria itu, tapi keceriaan itu tidak untuk Acha. Acha merasa janggal atas perubahan Ozy hari itu.

“Kanapa lagi bocah itu” gumamnya dalam hati.

Dirumah Acha tetap gelisah, untuk menghilangkan kegelisahanya dia memainkan piano kesayangannya dan menyanyikan lagu yang dia buat bersama Ozy waktu acara perpisahan kelas 3 SMP.

“Berjanjilah wahai sahabatku, bila kau tinggalkan aku tetaplah tersenyum. Meski hati sedih dan menangis, ku ingin kau tetap sabar menghadapinya. Bila kau harus pergi meninggalkan diriku, jangan lupakan aku… Semoga dirimu disana kan baik-baik saja untuk selamanya… disini aku kan selalu rindukan dirimu… wahai sahabatku”

*Keesokan harinya (Minggu)

“Woy… Bangun anak manja, apa-apaan cewek jam segini belum bangun. Ini nih anak yang salah gaul, jadi idupnya juga gak gahoolll… haha” teriak Ozy yang membangunkan Acha dikamar tidurnya.

“Apaan sih lo.. Baru jam 8 udah teriak-teriak biasanya gue bangun jam 10 paham :P. Lo bilang gue gak gaul? ya itu gara-gara lo, gue dari kecil maen ama lo makanya sampe sekarang gue gak gaul-gaul. Ngerti lo?”

“Hehe, penting gue bilang CIHUYY gitoh? cepetan mandi gue mau minta anter ke bengkel, mau jemput Si Black gue :D”

“Bangga banget sih lo, motor butut juga.. hehe peace” canda Acha.

“Yeyy… yang pentingkan bisa ngangkut lo kemana-mana.. haha”

“Ngangkut? Lo kira gue karung beras hah? Yaudah gue mandi”

Acha pergi ke kamar mandi , sedagkan Ozy sudah biasa main dikamar Acha dari kecil

Sesampainya di bengkel Ozy membawa motornya pulang dengan membonceng Acha dibelakangnya. Didepan rumah Acha yang kebetulan letaknya dipinggir jalan, Ozy ingin mencoba motor si Black nya itu yang baru keluar dari bengkel. Dia ingin mencoba meng-Gas motornya yang sengaja dia minta bengkel untuk mengencangkan Gas nya. Dia meminta Acha turun sebentar dari jok belakangnya. Tapi Acha ingin ikut dan tidak mau turun.

“Turun bentar napa sih? bentar aja gue pengen nyoba si Black nih, tuh sampe jembatan itu tuh (sambil menunjuk jembatan yang berada di seberang jalan) bentar aja janji” pinta Ozy.

“Ogah gue juga pengen nyobain si Black mu ini” jawab Acha nyengir.

“Euh , gak usah gue aja, lo liatin aja cowok ganteng ama motornya ini kan bagus bisa menambah vitamin Z dalam tubuh cukup mandang doang simple kan haha… cepet turun ah lama”

“yey gak mau ah gue ikut”

“Turun cantik yah, bentar doang kok. kalo dah dicoba aman tar kita jalan-jalan”

“Euh pelit lo baru nyadar lagi gue cantik. Kemana aja lo kakek-kakek”

“hehe turun gih”

Atas bujuk rayuan Ozy yang jago baru Acha nurut mau diturunkan.

Sekejap saja setelah Acha turun, Ozy menancap Gas nya, namun apa yang terjadi? Didepan mata Acha tepatnya didepan dimana iya diturunkan, Ozy melayang terlempar jauh ke Jalan Raya dan membentur dengan aspal jalan setelah motor yang dikendarainya menabrak Truk KONTAINER yang melaju kencang dari arah yang berlawanan.

Acha menjerit histeris “O…zy” teriak Acha. Air matanya mengalir deras, dan Acha tak sadarkan diri .

“OZY” Larissa membuka matanya.

Setelah dia sadar dan ingat peristiwa yang menimpa sahabatnya, Acha terus menangis tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Bahkan tangisannya semakin menjadi-jadi, saat Bunda tercintanya memberi tahu bahwa Ozy telah MENINGGAL DUNIA.

Isak tangislah yang mewarnai pemakaman Ozy di siang itu. Acha meletakan bunga yang ia bawa ke tempat peristirahatan terakhir sahabatnya itu. Dia berdo’a dalam hati agar sahabatnya tenang dan bahagia di alam sana. Acha menyelipkan foto berukuran kecil antara dirinya dan Ozy waktu kecil di depan batu nisannya.

“Zy kamu orang baik, aku yakin disana kamu masih bisa dengerin keluhan aku, seluruh isi hati aku , meskipun nyata kita gak bisa ketemu lagi , tapi kita bisa ketemu dimimpi . Sering-sering jenguk aku ya di mimpi. Namamu akan selalu terang di dalam jiwaku. Aku sayang kamu sahabatku, baik-baik disana ya :’)” ucap Acha dalam hati. Air matanya terus mengalir ketika sekelibat bayangan tentang dirinya dan Ozy sedang bermain sewaktu kecil hingga sedewasa ini mereka terus bersama hanya saat ini berbeda, mereka terpisahkan. Acha mencium batu nisan yang bertuliskan nama sahabatnya itu AHMAD FAUZY ADRIANSYAH (Ozy).

Terjawablah sudah semua kegelisahan yang selama 2 hari kebelakang yang menghampiri Larissa. Acha sadar mungkin dia masih bisa bersyukur diselamatkan oleh sahabatnya itu, mungkin jika dia tetap memaksa ingin ikut pasti kecelakaan itupun akan merenggut nyawanya. Peristiwa itu menjadikan cerminan untuk Acha agar lebih berhati-hati karena maut bisa kapan saja menghampiri dan Acha tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk membantu dan menghibur teman-temannya persis seperti sikap dan sipat Ozy yang bisa membuat semua orang tersenyum.

“Ozy.., Kau sahabatku, cerminan hidupku, kau BINTANG HATIKU”


TAMAT

Nama : Arlin Wulandari
Facebook : Arlin WulandaRochdani
Twitter : @arlin_wulanda13
Alamat Blog : http://wulanda13.blogspot.com/
Email : arlin_wulanda13@rocketmail.com

0 komentar:

Posting Komentar