Rumah adalah istana kita, suatu tempat yang membekas dan mengenang hati kita. Entah bagaimanapun bentuk rumah kita, baik besar, atau kecil. Entah rumah kita di kota atau di desa. Namun disana telah menyimpan banyak kenangan, kenangan itu terutama kita temukan disaat bersama keluarga yang sangat kita sayangi.
Ini puisi mungkin bisa menjadi ungkapan hati atas bahagianya kita dan bersyukur dengan rumah, rumah yang pernah menjadi kenangan dalam hidup kita semasa di dunia.
Rumahku Istanaku
Kecil memang…
Tapi besar jasanya padaku
Tapi lapang untuk diri berbaring
Tapi bebas jika kurasa
Sepi memang…
Tapi ramai karena kebersamaan
Tapi ceria penuh senyuman
Tapi bisa meramaikan hati
Pelosok memang…
Tapi kutak merasa tersisih
Tapi ku telah lama dengannya
Tapi dia telah jadi istanaku
Terkadang…
Aku malu memilikimu
Aku tak kuasa didalammu
Aku menyesal masuk kediamanku
Maaf….
Aku sudah melakukan itu
Aku sudah menghinamu
Aku sudah mengecewakanmu
Aku sudah membiarkanmu
Seharusnya…
Aku bersyukur karenamu
Aku bahagia memilikimu
Aku berterimakasih untukmu
Dan…
Berharap mengubahmu
Menjadi istana dalam duniaku
Satu lagi sebuah catatan bagi kita. Bahwa kita perlu bersyukur kalau saat ini masih bisa tidur berbaring dalam rumah. Karena diluar sana masih banyak saudara kita yang harus tidur di kolong jembatan, di jalanan, dan dimana saja asal bisa tidur. Untuk itu, apapun dan bagaimanapun bentuk rumah kita. Kita berhak bahagia dan bersyukur karenanya !
0 komentar:
Posting Komentar