Semburan Lumpur Lapindo Mungkin Disebabkan Oleh Alam
- Sebuah bencana semburan lumpur yang terjadi di Sidoarjo, Indonesia yang disebabkan oleh pengeboran gas alam oleh PT. Lapindo mungkin disebabkan oleh alam juga.
Pada tahun 2006, Gunung lumpur terbesar di planet ini lahir ketika uap, air dan lumpur meletus di pulau Jawa, Indonesia. Pada puncaknya ia memuntahkan 6,3 juta kaki kubik (180.000 meter kubik) lumpur mendidih perharinya. Cukup untuk menenggelamkan sebuah lapangan bola dibawah hampir 110 kaki (34 meter) dari bumi. Lumpur gunung berapi ini meletus dengan ledakan seperti air mancur yang panas.
Bencana yang dihasilkan, yang dikenal sebagai Semburan Lumpur Lapindo ini menenggelamkan pabrik dan desa-desa disekitarnya. Menyebabkan 13.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Menurut para ilmuwan semburan lumpur ini kemungkinan terjadi karena dua sebab, pertama adalah letusan bisa saja dipicu oleh pengeboran pada sumur gas bumi yang dalamnya sekitar 500 kaki (150 meter) dari gunung lumpur. Kemungkinan lain adalah bahwa ledakan tersebut telah dipicu oleh gempa berkekuatan 6,3 SR yang jaraknya sekitar 150 mil (240 meter) di kota Jogjakarta dua hari sebelumnya yang menewaskan hampir 6.000 orang.
Perusahaan minyak dan gas, Lapindo Brantas yang mengoperasikan pengeboran itu mengklaim bahwa letusan itu terjadi karena penyebab alam. Namun pemerintah Indonesia yang mengutip dari tim ilmuwan internasional mengatakan bahwa bukan perusahaan yang bertanggung jawab secara finansial tetapi menuntut untuk membayar $420 juta untuk menutupi pergantian para korban dan berupaya mencari bantuan untuk menghentikan semburan lumpur.
Peneliti lain juga mengatakan bahwa semburan lumpur sebenaranya memiliki penyebab alami. Dipicu oleh gelombang seismik serta diperkuat oleh terjadinya gempa 2 hari sebelumnya.
Stephen Miller seorang ahli geodynaicist dari Universitas Bonn, Jerman dan rekan-rekannya telah menganalisis data seismik dari lokasi semburan lumpur. Mereka berkonsentrasi pada lapisan batu yang melengkung yang dibatasi oleh waduk lumpur.
Penelitian sebelumnya mengusulkan bahwa gelombang seismik dari gempa sebelumnya terlalu lemah untuk memicu letusan lumpur. Namun, simulasi komputer sekarang menunjukkan lapisan melengkung batu akan berfungsi sebagai lensa untuk mencerminkan, memperkuat dan memfokuskan gelombang seismik gempa, cukup untuk mencairkan lumpur dan membuat ledakan tersebut.
"Semburan adalah aksi tektonik," kata Miller.
Banyak yang tidak setuju semburan lumpur karena alam
"Saya 99% yakin ini disebabkan oleh aktivitas pengeboran," kata Ricard Davies, seorang ahli geologi minyak bumi dari University Durham, Inggris yang tidak mengambil bagian dari penelitian ini.
Penjelasannya sangat sederhana dan bukan masalah biasa. Ketika lubang bor dibor, lumpur yang digunakan, Davies menjelaskan, Lumpur pada pengeboran mempunyai beberapa tujuan salah satunya adalah untuk memberikan tekanan yang cukup dalam lubang untuk mencegah cairan yang terjadi secara alami di batu yang datang dari dalam sumur dan naik kepermukaan.
Masalahnya adalah tidak ada cukup lumpur di lubang ini pada 28 Mei 2006 sehingga tanah akan turun kedalam lubang yang menyebabkan ledakan dan mengakibatkan semburan gunung berapi lumpur," jelas Davies.
Pengeboran sangat berbahaya
Davies mempertanyakan mengapa sebelumnya, pada gempa bumi besar tidak memicu terjadinya semburan lumpur?
"Tanggapan kita terhadap itu adalah bahwa gempa bumi besar yang terjadi pada tahun 2004 di Aceh dengan kekuatan 9,2 SR letaknya sangat jauh sekitar 2.000 Km atau 1.200 mil," kata Miller. Gelombang seismik untuk mencapai pusat semburan sangat lemah karena gelombang itu akan berinteraksi dengan laipisan batu melengkung di pusat semburan dengan cara bahwa simulasi mengungkapkan bahwa akan mencegah energi seismik dari penetrasi yang cukup dalam untuk mencapai lapisan lumpur.
Meskipun Miller dan rekan-rekannya telah mengesampingkan perbuatan buatan untuk semburan lumpur Lapindo, "Pengeboran sangat berbahaya dalam hal apapun," katanya.
Seandainya tidak ada gempa di Jogjakarta pada saat itu, Tetapi gempa bumi telah terjadi dan sumur mereka tidak dirancang untuk merespon dari lapisan lumpur pada gempa itu,"
Nah, bagaimana menurut pendapat anda, Tentang Penyebab terjadinya semburan lumpur Lapindo ini? Penyebab alam atau penyebab buatan manusia?
Sumber: LiveScience
0 komentar:
Posting Komentar