Berbagai Isu dimana tentang adanya kiamat pada hari jum'at 21/12/2012 yang dilamarkan oleh Suku Maya ternyata itu salah. Menurut Ilmu Astronomi, Hari itu adalah hari Winter Solstice atau sederhananya permulaan musim dingin di belahan utara Bumi.
Winter Solstice adalah buah dari gerak semu tahunan Matahari yang disebabkan oleh dinamika axis Bumi. Peristiwa ini jugalah yang menyebabkan negara-negara di kawasan sub tropis memiliki empat musim.
Gerak semu tahunan Matahari dimulai antara tanggal 21-22 Maret, dimana Matahari berada di ekuator. Setelahnya, Matahari bergerak ke utara mencapai 23,5 derajat LU pada 21 Juni. Terjadilah Summer Solstice. Belahan utara mulai musim panas, belahan selatan mulai musim dingin.
Dari utara, Matahari akan bergerak ke selatan lagi dan mencapai ekuator antara tanggal 22 - 23 September. Pada saat ini, Matahari dikatakan mencapai Autumnal Equinox. Saat ini, belahan selatan Bumi mulai mengalami musim semi.
Matahari akan terus bergerak ke selatan hingga pada 21-22 Desember mencapai koordinat 23,5 derajat LS. Sesudahnya, Matahari akan bergerak lagi ke utara, mencapai khatulistiwa atau Vermal Equinox pada 21-22 Maret tahun berikutnya.
Joe Rao dari Hayden Planetarium, New York, dalam artikelnya di Space, Kamis (20/12/2012) mengatakan bahwa untuk tahun ini, Matahari akan berada di 23,5 derajat LS sekitar pukul 18.12 WIB. Belahan utara Bumi akan mengalami hari terpendek dan malam terpanjang.
Winter Solstice memiliki banyak makna pada beragam kebudayaan sehingga dirayakan. Di Persia, winter solstice menandai kelahiran Mithra, Raja Matahari. Di China, ada perayaan Dongzhi dimana keluarga berkumpul untuk makan makanan spesial.
Roma masa lalu juga merayakan winter solstice lewat perayaan Saturnalia, memperingati Dewa Saturn, pemberi berkah pada pertanian. Sementara pada tahun 275, kerajaan Roma Aurelian mengatakan perjamuan tepat pada winter solstice, Die Natalis Invicti Solis.
Perayaan winter solstice sudah berlangsung ribuan tahun. Tak ada alasan untuk merayakannya sebagai kiamat hari ini. Justru, ini adalah permulaan. Bagi suku Maya, berarti permulaan masa baru, kalender baru. Sementara, umat Katolik sebentar lagi akan merayakan Natal, kelahiran Yesus.
demikian Penjelasan dari yang kami temukan, semoga ini dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat dan pembelajaran kalau kita jangan mudah percaya terhadap ramalan ramalan. sekian terima kasih
Winter Solstice adalah buah dari gerak semu tahunan Matahari yang disebabkan oleh dinamika axis Bumi. Peristiwa ini jugalah yang menyebabkan negara-negara di kawasan sub tropis memiliki empat musim.
Gerak semu tahunan Matahari dimulai antara tanggal 21-22 Maret, dimana Matahari berada di ekuator. Setelahnya, Matahari bergerak ke utara mencapai 23,5 derajat LU pada 21 Juni. Terjadilah Summer Solstice. Belahan utara mulai musim panas, belahan selatan mulai musim dingin.
Dari utara, Matahari akan bergerak ke selatan lagi dan mencapai ekuator antara tanggal 22 - 23 September. Pada saat ini, Matahari dikatakan mencapai Autumnal Equinox. Saat ini, belahan selatan Bumi mulai mengalami musim semi.
Matahari akan terus bergerak ke selatan hingga pada 21-22 Desember mencapai koordinat 23,5 derajat LS. Sesudahnya, Matahari akan bergerak lagi ke utara, mencapai khatulistiwa atau Vermal Equinox pada 21-22 Maret tahun berikutnya.
Joe Rao dari Hayden Planetarium, New York, dalam artikelnya di Space, Kamis (20/12/2012) mengatakan bahwa untuk tahun ini, Matahari akan berada di 23,5 derajat LS sekitar pukul 18.12 WIB. Belahan utara Bumi akan mengalami hari terpendek dan malam terpanjang.
Winter Solstice memiliki banyak makna pada beragam kebudayaan sehingga dirayakan. Di Persia, winter solstice menandai kelahiran Mithra, Raja Matahari. Di China, ada perayaan Dongzhi dimana keluarga berkumpul untuk makan makanan spesial.
Roma masa lalu juga merayakan winter solstice lewat perayaan Saturnalia, memperingati Dewa Saturn, pemberi berkah pada pertanian. Sementara pada tahun 275, kerajaan Roma Aurelian mengatakan perjamuan tepat pada winter solstice, Die Natalis Invicti Solis.
Perayaan winter solstice sudah berlangsung ribuan tahun. Tak ada alasan untuk merayakannya sebagai kiamat hari ini. Justru, ini adalah permulaan. Bagi suku Maya, berarti permulaan masa baru, kalender baru. Sementara, umat Katolik sebentar lagi akan merayakan Natal, kelahiran Yesus.
demikian Penjelasan dari yang kami temukan, semoga ini dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat dan pembelajaran kalau kita jangan mudah percaya terhadap ramalan ramalan. sekian terima kasih
0 komentar:
Posting Komentar